Kamis, 29 Desember 2011

couple halal

Bissmillah...


Assalamu'alaykum.. Warahmatullah... Wabarakatuh...


Jika kelakuan kurang baik kita kita bandingkan dengan orang yg berkelakuan lbh buruk dari kita, tentu kita akan merasa aman tanpa merasa bersalah.
Lain halnya jika kita bandingkan dengan orang-orng yang lebih baik dari kita, kita pasti merasa malu karena meski kelakuan buruk kita dalam taraf normal/wajar menurut kita, tapi akan tetap terlihat buruk jka di bandingkan dengan mereka yang lebih menjaga diri.


Contohnya ketika kita Berpacaran dan merasa bahwa pacaran cara kita adalah pacaran yang sehat. Kenapa kita merasa tidak bersalah meski telah melanggar Larangan-Nya? Karena kita melihat perbandingan kepada mereka yang pacarannya tidak sehat ( berzina ). Dari situ kita MERASA AMAN , merasa tidak berdosa.. kita berdalih " Kita mah pacarannya gak ngapa-ngapain ,palingan cuman jalan bareng, makan bareng, nonton bareng, sama ngobrol2 biasa aja, Normal kan??? "


Yupzzz... NORMAL!!!
Mungkin sahabat semua bertanya Kok bisa Normal sih Ukht??? Ya jelas NORMAL lah, kalo kita menilai dari kaca mata masyarakat umum, Kalo kita mau melihat dr kaca MATA ISLAM tentu saja TIDAK NORMAL !!!! Bukankah Allah telah berfirman yg artinya: ..... "Dan janganlah kamu mendekati ZINA..." apakah itu masih belum cukup untuk meyakinkan kita bahwa pacaran itu HARAM???


“Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul diantara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan (hati) mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (QS.Al-Jumu ‘ah:2)

"Sahabat, mungkin mereka bilang NAIF ketika kita membicarakan tentang kesucian HATI, mereka bilang mana ada yang bisa lepas dari dosa, gak usah sok jadi manusia suci deh... "
Sahabat, Ketika kita sedang membicarakan menjaga kesucian hati, bukan berarti kita menjadi manusia suci tanpa alpa, akan tetapi kita sedang berusaha... Berusaha semampu kita, menjauhi apa-apa yang Dilarang-NYa, membuktikan cinta kita Kepada-Nya, agar hati ini tidak rabun untuk melihat tanda-tanda Kekuasaan-Nya, Agar hati ini tidak menolak kebenaran yang datang dari-Nya, agar hati ini merasa sejuk kala mendengar ayat-ayat-Nya.

“Sesungguhnya di dalam tubuh itu ada segumpal darah, apabila ia benar maka tubuh itu akan ikut benar dan apabila ia rusak maka seluruh tubuh akan rusak, segumpal darah itu adalah hati.”


Sahabat, bayangkan jika hati kita sudah tertutup, hitam legam karena maksiat yg kita lakukan, akibat dr kita yang tdk mampu mnejaga hati.. Tak ada sedikitpun Cahaya petunjuk di dalamnya. Maka akan slalu mengingkari kebenaran dan petunjuk yang datang pada kita.


“Iman itu adalah engkau beriman kepada Allah, kitab-kitab-Nya, para malaikat-Nya, para Rasul-Nya, kepada hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik dan buruk. (HR. Bukhari)







“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memaham(ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata(tetapi) tidak dipergunakan untuk melihat(tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga(tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengar ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai”
Al A’raaf/7:179

“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang ada di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (kepada Allah)”
Al An’am/6:116


“…Dan sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar-benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan…”
Al An’am/6:119


“Biarkanlah mereka di dunia ini makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan(kosong), maka kelak mereka akan mengetahui(akibat perbuatan mereka)”
Al Hijr/ 15:3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar