Emang Masih ada Orang kayak begitu zaman sekarang ??
Jarang banget lho ada orang kayak begitu zaman sekarang.
Pertanyaan dan pernyataan di atas sering kita temui jika ada yang
bercerita tentang kisah-kisah orang yang memegang teguh prinsip Islam di
tengah derasnya arus kebebasan. Kita sering bertanya masih adakah??
Jika kita mengerti Orang yang hidup tertata dengan norma agama itu
sedikit jumlahnya, kenapa kita tidak berusaha memperbanyaknya dengan
memulainya dari diri sendiri?? Bukankah dengan begitu jumlah orang
istimewa tersebut akan menjadi MASIH BANYAK bukan MASIH ADAKAH???
Kita ingin mendapatkan pendamping yang baik, tapi kita sendiri lupa
memperbaiki diri, kita sibuk dengan do'a dan harapan kita sendiri demi
kebahagaiaan diri sendiri, lalu bagaimana dengan dia yang kita harapkan
memiliki semua yang kita harapkan, namun kita tidak dapat memberikan apa
yang dia harapkan dari kita???
Ketika ada yang memberi
Tausiyah tentang pentingnya menjaga hati, keutamaan menghindari jalinan
kasih sebelum menikah (pacaran.red). Banyak yang pertanyaan berhamburan,
EMANG ADA? EMANG BISA? emang gak bakalan nyesel nantinya karena belum
mengenal lama?
EMANG ADA?
Tentu saja ada, bukankah pada
masa Rasulullah hidup saja tidak ada pacaran bukan? Jika lingkunganmu
tidak memiliki orang-orang istimewa itu , yang selalu berusaha mematuhi
rambu-rambu islam,tentu saja akan membuat kamu menjadi pribadi yang
lebih mematuhi keumuman di Masyarakat dari pada Hukum Islam, karena kamu
merasa asing dengan aturan-aturannya, kamu selalu beralsan "WONG ZAMAN
SEKARANG KAN HAMPIR SEBAGIAN BESAR ORANG PACARAN"
“Dan jika
kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang ada di muka bumi ini, niscaya
mereka akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Mereka tidak lain
hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah
berdusta (kepada Allah)”
Al An’am/6:116
“…Dan sesungguhnya
kebanyakan (dari manusia) benar-benar hendak menyesatkan (orang lain)
dengan hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan…”
Al An’am/6:119
Padahal jika kita mau merenungkan kembali dengan dada yang ikhlas dan
jiwa yang tenang, kamu akan menemukan betapa keuntungan dari menghindari
pacaran adalah untuk diri kita sendiri, dan jika kamu masih memilih
pacaran, ya silahkan .. toh ketika mendapatkan kekecewaan, luka, dan air
mata, kamu sendiri juga yang menanggungnya, lalu bagamana dengan
dosanya? Ya, kamu juga bakal di mintai pertanggung jawabannya di akhirat
kelak.
EMANG BISA?
Ya bisa lah, toh Islam juga tidak akan
menyuruh kita membeli kucing dalam karung, artinya dalma Islam juga di
perbolehkan mengenali calonnya terlebih dahulu lewat jalan Ta'aruf,
Dalam artian Ta'aruf yang sesuai tuntunan Syari'at bukan TTM (Ta'aruf
Tapi Mesra.red). ada yg bilang apa gak takut baru nikah terus gak lama
kemudian cerai karena belum mengenal lama pasangan kita, so'al Cerai
atau Tidaknya itu tergantung pasangan tersebut, kalo pasangan tersebut
tahu tujuan menikah itu bermuara pada mengharap Ridha-Nya, sudah pasti
mereka akan bersabar atas kekurangan masing-masing. Toh yang berpacaran
7-10th saja bisa cerai kan?? jadi lamanya masa perkenalan itu tdk ada
hubungannya dengan perceraian bukan???
Jika yang baik itu Langka
Jika yang Shaleh itu hampir punah
Kenapa kita tidak memulai dari diri kita untuk melestarikannya?
Jika saja semua yang mengerti orang baik dan shalih itu sudah jarang di
temukan mau merubah diri menjadi shaleh, tentunya akan banyak
generasi-generasi shaleh yang baru, mengalahkan jumlah generasi-generasi
penganut kebebasan yang jumlahnya menduduki peringkat pertama saat ini.
Kalo mengerti yang shaleh itu sudah hampir punah, tak sadarkah kita duniapun akan sgera Musnah.
Wallahu'alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar