Bissmillah...
Assalamu'alaykum.. Warahmatullah... Wabarakatuh...
Jika kelakuan kurang baik kita kita bandingkan dengan orang yg
berkelakuan lbh buruk dari kita, tentu kita akan merasa aman tanpa
merasa bersalah.
Lain halnya jika kita bandingkan dengan orang-orng
yang lebih baik dari kita, kita pasti merasa malu karena meski kelakuan
buruk kita dalam taraf normal/wajar menurut kita, tapi akan tetap
terlihat buruk jka di bandingkan dengan mereka yang lebih menjaga diri.
Contohnya ketika kita Berpacaran dan merasa bahwa pacaran cara kita
adalah pacaran yang sehat. Kenapa kita merasa tidak bersalah meski telah
melanggar Larangan-Nya? Karena kita melihat perbandingan kepada mereka
yang pacarannya tidak sehat ( berzina ). Dari situ kita MERASA AMAN ,
merasa tidak berdosa.. kita berdalih " Kita mah pacarannya gak
ngapa-ngapain ,palingan cuman jalan bareng, makan bareng, nonton bareng,
sama ngobrol2 biasa aja, Normal kan??? "
Yupzzz... NORMAL!!!
Mungkin sahabat semua bertanya Kok bisa Normal sih Ukht??? Ya jelas
NORMAL lah, kalo kita menilai dari kaca mata masyarakat umum, Kalo kita
mau melihat dr kaca MATA ISLAM tentu saja TIDAK NORMAL !!!! Bukankah
Allah telah berfirman yg artinya: ..... "Dan janganlah kamu mendekati
ZINA..." apakah itu masih belum cukup untuk meyakinkan kita bahwa
pacaran itu HARAM???
“Dialah yang mengutus kepada kaum
yang buta huruf seorang Rasul diantara mereka, yang membacakan
ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan (hati) mereka dan mengajarkan
kepada mereka Kitab dan Hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya
benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (QS.Al-Jumu ‘ah:2)
"Sahabat, mungkin mereka bilang NAIF ketika kita membicarakan tentang
kesucian HATI, mereka bilang mana ada yang bisa lepas dari dosa, gak
usah sok jadi manusia suci deh... "
Sahabat, Ketika kita sedang
membicarakan menjaga kesucian hati, bukan berarti kita menjadi manusia
suci tanpa alpa, akan tetapi kita sedang berusaha... Berusaha semampu
kita, menjauhi apa-apa yang Dilarang-NYa, membuktikan cinta kita
Kepada-Nya, agar hati ini tidak rabun untuk melihat tanda-tanda
Kekuasaan-Nya, Agar hati ini tidak menolak kebenaran yang datang
dari-Nya, agar hati ini merasa sejuk kala mendengar ayat-ayat-Nya.
“Sesungguhnya di dalam tubuh itu ada segumpal darah, apabila ia benar
maka tubuh itu akan ikut benar dan apabila ia rusak maka seluruh tubuh
akan rusak, segumpal darah itu adalah hati.”
Sahabat,
bayangkan jika hati kita sudah tertutup, hitam legam karena maksiat yg
kita lakukan, akibat dr kita yang tdk mampu mnejaga hati.. Tak ada
sedikitpun Cahaya petunjuk di dalamnya. Maka akan slalu mengingkari
kebenaran dan petunjuk yang datang pada kita.
“Iman itu
adalah engkau beriman kepada Allah, kitab-kitab-Nya, para malaikat-Nya,
para Rasul-Nya, kepada hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang
baik dan buruk. (HR. Bukhari)
“Dan
sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin
dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk
memaham(ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata(tetapi) tidak
dipergunakan untuk melihat(tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga(tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengar ayat-ayat
Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat
lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai”
Al A’raaf/7:179
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang ada di muka bumi
ini, niscaya mereka akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Mereka tidak
lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain
hanyalah berdusta (kepada Allah)”
Al An’am/6:116
“…Dan
sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar-benar hendak menyesatkan
(orang lain) dengan hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan…”
Al An’am/6:119
“Biarkanlah mereka di dunia ini makan dan bersenang-senang dan
dilalaikan oleh angan-angan(kosong), maka kelak mereka akan
mengetahui(akibat perbuatan mereka)”
Al Hijr/ 15:3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar